Tokoh-Tokoh Pembaharu/ Pengubah Pola Pikir Pada
Zaman Babylonia
a.
Anaxsimander (610 - 546 SM)
Seorang pemikir yang sezaman dengan
thales. Berpendapat bahwa alam semesta yang kita lihat itu berbentuk seperti
bola dengan bumi sebagai pusatnya. Langit dengan segala isinya beredar
mengelilingi bumi. Pendapat ini bertahan dua abad lamanya. Ia juga mengajarkan
membuat jam matahari atau petunjuk waktu
dengan sebuah tongkat yang ditegakkan di atas bumi dan juga untuk menentukan
titik balik matahari.jam matahari merupakan dasar perhitungan jam sampai dengan
saat ini.
b.
Anaximenes (560 - 520 SM)
Tokoh ini berpendapat, bahwa
unsur-unsur dasar pembentukan semua benda ialah air. Namun air, merupakan salah
satu bentuk saja. Ia dapat merenggang menjadi api (gas) atau memadat menjadi
tanah. Inilah yang merupakan teori pertama tentang trasmutasi unsur-unsur
c.
Herakleitos (560 – 470 SM)
Tokoh yang satu ini memberi koreksi
terhadap pendapat Anaximenes. Ia berpendapat, bahwa justru apilah yang menjadi
penyebab adanya transmutasi itu. Tanpa api benda-benda akan tetap seperti apa
adanya.
d.
Phytagoras (580 – 500 SM)
Tokoh ini berpendapat bahwa
sebenarnya unsur dasar ada empat, bukan satu yang dapat berubah kedalam tiga
bentuk unsur seperti yang dikemukakan oleh penemu-penemu sebelunya. Keempat
unsur dasar itu ialah tanah, api, udara, dan air. Phytagoras juga terkenal di
bidang matematika. Salah satu penemuannya yang terpakai sampai sekarang ialah
yang kita kenal sebagai dalil phytagoras tentang
segitiga siku-siku,
Tentang alam semesta, phytagoras
berpendapat bahwa bumi ini bulat dan berputar, karena berputar maka tampaknya
seolah-olah alam berputar mengelilingi bumi.
e.
Empedokles (480 – 430)
Tokoh ini menyempurnakan ajaran
Phytagoras tentang empat unsur dasar yakni tanah, air, udara, dan api, dengan
memperkenalkan adanya tenaga penyekat atau tarik menarik dan tenaga pemisah
atau tolak menolak. Kedua tenaga tadilah yang mempersatukan atau memisahkan
unsur-unsur tadi
f.
Socrates (470-
399 SM) Ia dianggap sebagai
tonggak ilmu pengetahuan Yunani, karena banyak melakukan penyelidikan terhadap
pengetahuna yang menyangkut kehidipan manusia. Walaupun Socrates tidak
meninggalkan karya-karya tulis, tetapi buah pemikiran dikumpulkan oleh muridnya
Plato. Ilmunya yang terkenal ialah Logika yang mengajak manusia untuk berpikir
yakni adanya, major Premis, Minor Premis,
dan Conclusion.
g.
Demokritos (460-
370 SM) dan Leucippus (±450 SM ) Mereka dinilai sebagai
penemu atom yakni materi terkecil dari suatu benda yang tidak dapat dibagi lagi
(sekarang sudah dapat dilakukan). Bentuknya bermacam-macam dan selalu bergerak
kesegala arah sehingga sering terjadi benturan-benturan suatu dengan yang lain
dan menimbulkan pusaran. Jumlah atom dan pusarannya akan membentuk beraneka
ragam benda. Diluar benda-benda hanya ada kehampaan (void)
h.
Plato (423-347
SM)
Ia mempunya titik tolak berpikir
yang berbeda dengan orang sebelumnya. Ia seorang sastrawan yang menghindari
pemikiran yang terlalu matrealistik seperti Demokritos dan Empedokles. Plato berpendapat
bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya suatu duplikat saja dari suatu
yang kekal dan material.
i.
Aristoteles
(348-322 SM)
Ia merupakan pemikir terbesar pada
zamanya. Ia membukukan intisari dari ajaran orang-orang sebelumnya. Aristoteles
membuang hal-hal yang tidak masuk di akalnya dan menambahkan pendapatnya
sendiri.
Bukunya merupakan ensiklopedia
pengetahuan pada masa itu. Tentang unsur dasar, ia menyebutkan adnya zat
tunggal yang disebut hule. Zat
tunggal ini tergantung dari kondisinya, dapat berbetuk tanah, air, udara, api.
Adanya transmutasi ini disebabkan oleh keadaan dingin, lembab, panas dan
kering. Contoh bila Hule dalam keadaan kondisi lembab dan panas maka ia
berbentuk udara, bila dalam keadaan panas dan kering akan berbentuk api dan
bila kering dan dingin akan berbentuk tanah.
Aristoteles tidak mempercayai adanya
ruang hampa. Ia berpendapat bahwa di suatu tempat tidak ada apa-apanya (benda),
di situ ada sesuatu yang imaterial, yakni Ether (bukan Eter yang kita kenal
dengan senyawa kimia). Ajaran Aristoteles yang penting ialah suatu pola pikir
dalam memperoleh kebenaran berdasarkan logika.
j.
Archimedes
(287-212 SM)
Seorang pakar di zamannya yang sudah
menggunakan cara empiris didasarkan pada pengalaman atau percobaan. Ia ahli
menemukan hukum-hukum dibidang matematika, fisika, dan mekanika. Salah satu
hukumnya yang terkenal ialah benda yang terapung di air akan kehilangan berat
sesuai dengan air yang keluar.
k.
Ptolomeus
(127-151 M)
Setelah tokoh besar setelah
Aristoteles. Buah pemikirannya yang penting ialah tentang bumi sebagai pusat
sistem tata surya (geosentris), yakni bumi berbentuk bulat, diam seimbang tanpa
tiang penyangga. Bintang-bintang menempel tetap pada langit dan berputar
mengelilingi bumi, sekali dalam 24 jam. Planet beredar melalui orbitnya
sendiri, terletak diantara bumi dan bintang.
l.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar