Minggu, 09 Desember 2012

Tokoh-Tokoh pada zaman Babylonia


Tokoh-Tokoh Pembaharu/ Pengubah Pola Pikir Pada Zaman Babylonia

a.      Anaxsimander (610 - 546 SM)
Seorang pemikir yang sezaman dengan thales. Berpendapat bahwa alam semesta yang kita lihat itu berbentuk seperti bola dengan bumi sebagai pusatnya. Langit dengan segala isinya beredar mengelilingi bumi. Pendapat ini bertahan dua abad lamanya. Ia juga mengajarkan membuat jam matahari  atau petunjuk waktu dengan sebuah tongkat yang ditegakkan di atas bumi dan juga untuk menentukan titik balik matahari.jam matahari merupakan dasar perhitungan jam sampai dengan saat ini.

b.      Anaximenes (560 - 520 SM)
Tokoh ini berpendapat, bahwa unsur-unsur dasar pembentukan semua benda ialah air. Namun air, merupakan salah satu bentuk saja. Ia dapat merenggang menjadi api (gas) atau memadat menjadi tanah. Inilah yang merupakan teori pertama tentang trasmutasi unsur-unsur

c.       Herakleitos (560 – 470 SM)
Tokoh yang satu ini memberi koreksi terhadap pendapat Anaximenes. Ia berpendapat, bahwa justru apilah yang menjadi penyebab adanya transmutasi itu. Tanpa api benda-benda akan tetap seperti apa adanya.

d.      Phytagoras (580 – 500 SM)
Tokoh ini berpendapat bahwa sebenarnya unsur dasar ada empat, bukan satu yang dapat berubah kedalam tiga bentuk unsur seperti yang dikemukakan oleh penemu-penemu sebelunya. Keempat unsur dasar itu ialah tanah, api, udara, dan air. Phytagoras juga terkenal di bidang matematika. Salah satu penemuannya yang terpakai sampai sekarang ialah yang kita kenal sebagai dalil phytagoras tentang segitiga siku-siku,
Tentang alam semesta, phytagoras berpendapat bahwa bumi ini bulat dan berputar, karena berputar maka tampaknya seolah-olah alam berputar mengelilingi bumi.

e.       Empedokles (480 – 430)
Tokoh ini menyempurnakan ajaran Phytagoras tentang empat unsur dasar yakni tanah, air, udara, dan api, dengan memperkenalkan adanya tenaga penyekat atau tarik menarik dan tenaga pemisah atau tolak menolak. Kedua tenaga tadilah yang mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur tadi

f.       Socrates (470- 399 SM)                                                                                                                                                  Ia dianggap sebagai tonggak ilmu pengetahuan Yunani, karena banyak melakukan penyelidikan terhadap pengetahuna yang menyangkut kehidipan manusia. Walaupun Socrates tidak meninggalkan karya-karya tulis, tetapi buah pemikiran dikumpulkan oleh muridnya Plato. Ilmunya yang terkenal ialah Logika yang mengajak manusia untuk berpikir yakni adanya, major Premis, Minor Premis, dan Conclusion.

g.      Demokritos (460- 370 SM) dan Leucippus (±450 SM )                                                                        Mereka dinilai sebagai penemu atom yakni materi terkecil dari suatu benda yang tidak dapat dibagi lagi (sekarang sudah dapat dilakukan). Bentuknya bermacam-macam dan selalu bergerak kesegala arah sehingga sering terjadi benturan-benturan suatu dengan yang lain dan menimbulkan pusaran. Jumlah atom dan pusarannya akan membentuk beraneka ragam benda. Diluar benda-benda hanya ada kehampaan (void)

h.      Plato (423-347 SM)
Ia mempunya titik tolak berpikir yang berbeda dengan orang sebelumnya. Ia seorang sastrawan yang menghindari pemikiran yang terlalu matrealistik seperti Demokritos dan Empedokles. Plato berpendapat bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya suatu duplikat saja dari suatu yang kekal dan material.

i.        Aristoteles (348-322 SM)
 Ia merupakan pemikir terbesar pada zamanya. Ia membukukan intisari dari ajaran orang-orang sebelumnya. Aristoteles membuang hal-hal yang tidak masuk di akalnya dan menambahkan pendapatnya sendiri.
            Bukunya merupakan ensiklopedia pengetahuan pada masa itu. Tentang unsur dasar, ia menyebutkan adnya zat tunggal yang disebut hule. Zat tunggal ini tergantung dari kondisinya, dapat berbetuk tanah, air, udara, api. Adanya transmutasi ini disebabkan oleh keadaan dingin, lembab, panas dan kering. Contoh bila Hule dalam keadaan kondisi lembab dan panas maka ia berbentuk udara, bila dalam keadaan panas dan kering akan berbentuk api dan bila kering dan dingin akan berbentuk tanah.
            Aristoteles tidak mempercayai adanya ruang hampa. Ia berpendapat bahwa di suatu tempat tidak ada apa-apanya (benda), di situ ada sesuatu yang imaterial, yakni Ether (bukan Eter yang kita kenal dengan senyawa kimia). Ajaran Aristoteles yang penting ialah suatu pola pikir dalam memperoleh kebenaran berdasarkan logika.

j.        Archimedes (287-212 SM)
Seorang pakar di zamannya yang sudah menggunakan cara empiris didasarkan pada pengalaman atau percobaan. Ia ahli menemukan hukum-hukum dibidang matematika, fisika, dan mekanika. Salah satu hukumnya yang terkenal ialah benda yang terapung di air akan kehilangan berat sesuai dengan air yang keluar.

k.      Ptolomeus (127-151 M)
Setelah tokoh besar setelah Aristoteles. Buah pemikirannya yang penting ialah tentang bumi sebagai pusat sistem tata surya (geosentris), yakni bumi berbentuk bulat, diam seimbang tanpa tiang penyangga. Bintang-bintang menempel tetap pada langit dan berputar mengelilingi bumi, sekali dalam 24 jam. Planet beredar melalui orbitnya sendiri, terletak diantara bumi dan bintang.
l.         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar